Minggu, 04 Desember 2011

Manfaat Buah Asem

Tahukah Anda, bahwa asem jawa / asam jawa dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan sangat bermanfaat bagi kesehatan?
Mari simak artikel dibawah ini:

Nama Latin: Tamarindus indica, Linn.
Famili : Leguminosae

Nama Lokal :
Tamarind (Inggris); Tamarinier (Perancis); Asam Jawa (Indonesia); Celangi, Tangkal asem (Sunda); Asem (Jawa);

Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang.

Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.

Kandungan kimia:
Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain asam appel, asam sitrat, asam anggur, asam tartrat, asam suksinat, pectin dan gula invert.

Buah asam jawa yang masak di pohon diantaranya mengandung nilai:
  • kalori sebesar 239 kal per 100 gram,
  • protein 2,8 gram per 100 gram,
  • lemak 0,6 gram per 100 gram,
  • hidrat arang 62,5 gram per 100 gram,
  • kalsium 74 miligram per 100 gram,
  • fosfor 113 miligram per 100 gram,
  • zat besi 0,6 miligram per 100 gram,
  • vitamin A 30 SI per 100 gram,
  • vitamin B1 0,34 miligram per 100 gram,
  • vitamin C 2 miligram per 100 gram.
Kulit bijinya mengandung phlobatannnin dan bijinya mengandung albuminoid serta pati.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Demam, Sakit panas, Reumatik, Sakit perut, Morbili, Alergi/biduren, Sariawan, Luka baru, Luka borok, Eksim & Bisul, Bengkak disengat lipan/lebah, Rambut rontok, Gigitan ular bisa.

1. Asma
  • Bahan: 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari
2. Batuk Kering
  • Bahan: 3 polong buah asam jawa, ½ genggam daun saga
  • Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring
  • Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
3. Demam
  • Bahan:  1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya;
  • Cara membuat:  kedua bahan tersebut direbus dengan ½  liter air sampai mendidih, kemudian disaring
  • Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
4. Sakit Panas
  • Bahan:  2 polong buah asam jawa yang telah masak, garam secukupnya
  • Cara membuat:  kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
  • Cara menggunakan:  diminum biasa
  • Catatan:  bagi ibu hamil tidak boleh minum resep ini
5. Reumatik
  • Bahan:  1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu = jawa)
  • Cara membuat:  kedua bahan tersebut ditumbuk halus
  • Cara menggunakan: dipakai untuk kompres bagian yang sakit
6. Sakit  perut
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya
  • Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur sampai merata
  • Cara menggunakan:  digunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut
b. Bahan:  3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren
  • Cara membuat:  kedua bahan tersebut disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
  • Cara menggunakan:  diminum biasa
c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa
  • Cara membuat: Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan bahan lainnya dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring
  • Cara menggunakan:  diminum biasa
7. Morbili
  • Bahan:  1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
  • Cara membuat:  kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata
  • Cara menggunakan:  digunakan sebagai bedak/obat gosok bagi penderita morbili
8. Alergi/Biduren (Jawa)
  • Bahan: 2-3 golong buah asam jawa yang telah tua, garam secukupnya, ¼ sendok kapur sirih.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring
  • Cara menggunakan:  diminum 2 kali sehari, pagi dan sore
9. Sariawan
  • Bahan: 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa.
  • Cara membuat: semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
  • Cara menggunakan:  diminum biasa.
10. Luka baru
  • Bahan: daun asam jawa secukupnya
  • Cara membuat: daun asam jawa dikunyah sampai lumat
  • Cara menggunakan:  ditempelkan pada luka
11. Luka borok
  • Bahan:  beberapa biji asam jawa  (klungsu = jawa)
  • Cara membuat:  biji asam jawa ditumbuk halus
  • Cara menggunakan:  ditempelkan pada luka, kemudian diperban
12. Eksim dan Bisul
  • Bahan:  1 genggam daun asam jawa yang masih muda (sinom = jawa), 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
  • Cara membuat:  kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
  • Cara menggunakan:  ditempelkan pada bagian yang sakit
13. Bengkak karena disengat lipan atau lebah
  • Bahan:  3 - 5 biji asam jawa dan minyak kayu putih secukupnya
  • Cara membuat:  biji asam jawa ditumbuk halus
  • Cara menggunakan:  bagian yang bengkak dibersihkan terlebih dahulu dengan kain yang dibasahi dengan minyak kayu putih,  kemudian ditaburi/ditempeli dengan bubukan biji asam jawa tersebut.
14. Mencegah rambut rontok
  • Bahan:  beberapa biji asam jawa
  • Cara menggunakan:  sebelum keramas dengan shampo, kepala dipijit-pijit terlebih dahulu dengan buah asam jawa yang telah masak yang dicampur sedikit air. Kemudian rambut dicuci bersih
15. Gigitan ular biasa
  • Bahan:  beberapa biji asam jawa
  • Cara membuat:  biji asam jawa dibelah menjadi dua
  • Cara menggunakan:  belahan biji bagian dalam ditempelkan pada luka bekas gigitan ular tersebut. Jumlah biji yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.

Buah Keluak

Pengenalan
Pokok kecil hingga sederhana besar, setinggi 26 m; silara padat, bentuk kon, batang berjuntai; beralun dan berbanir; kulitnya kelabu perang dan licin. Daun pada pokok muda sepanjang 60 sm dan lebar, 3-5 cuping; lai daun pada pokok matang 9 – 23 sm panjang dan 12.5 – 20 sm lebar, bentuk jantung atau bujur telur, permukaan atas hijau tua berkilau, permukaan bawah ada serbuk kasar terutamanya pada urat daun, berwarna besi karat dan tangkai 7.5 – 20 sm panjang.
Bunga 3.7 – 5 sm lebar; bunga jantan di jambak sepanjang 10 sm di ketiak daun; bunga betina lebih besar dan tunggal di tangkai bunga sepanjang 7.5 sm; ada pokok yang menghasilkan 1 bunga betina di hujung jambak bunga jantan dan bunga betina ini menghasilkan buah; kudup bunga ada serbuk berwarna besi karat; kelopak petal warna hijau pucat. Buahnya pula berukuran 15-30 sm panjang dan 7.5-12.5 sm ukuran garipusat, berwarna perang , kasar, ada serbuk, buah di ranting, dinding buah 0.8 sm tebal, buah muda keras tetapi lembut setelah masak. Biji berwarna putih kelabu , setelah kering bertukar kelabu perang, bentuk segi tiga, kulit keras dan bertekstur kasar.


Taburan
Keluak/ Kepayang mempunyai taburan semulajadi di Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua New Guiea, Melanesia dan Mikronesia.

Penanaman
Keluak/ Kepayang boleh ditanam dengan menggunakan biji yang belum direbus sebagai makanan yang diperolehi daripada pokok. Kadar untuk percambahannya boleh dibaikii jika bahagian kulit bijinya yang keras dibuang sedikit. Bijinya ssederhana besar dan mudah untuk dikendalikan dalam proses semaian. Anak benihnya perlukan naungan tetapi pokok kepayang yang dewasa gemarkan cahaya matahari. Ia akan berbuah setelah berusia 15 tahun dan boleh terus hidup untuk jangka masa yang panjang.

Ekologi
Keluak/ Kepayang tumbuh liar di sekitar hutan pamah, hutan sekunder dan tanah terbuka. Di Semenanjung Malaysia, ia dianggap sebagai “pokok kampung” tetapi di Sabah, Sarawak dan Indonesia, ia lebih banyak di dapati dalam hutan. Bijinya cukup mudah terapung lalu dihanyutkan air, hinggalah ia tumbuh di tebing sungai, tetapi ia tidak boleh hidup di tepi pantai (laut).

Kandungan
Seluruh bahagian
: racun jenis glukosid ginokardin yang menghasilkan asid prusik (dikenali asid hidrosianik.)
Biji segar
: 14.8 % minyak kuning yang wangi
Biji kering :
44.7 % minyak kuning yang wangi.
Isi buah
: tanin
Khasiat ubatan
Biji
: Dihancurkan dan dibuat ubat pupuk pada bisul.
Daun segar :
Direndam pada suhu bilik lalu air ini dijadikan ubat luaran untuk mencuci luka , kudis, menghalang dan membunuh jangkitan mikrob serta parasit. Daunnya dipetik pada waktu pagi semasa masih ada embun, disapu sedikit garam dan air limau nipis lalu ditampal pada kulit yang gatal kerana parasit. Daunnya ditumbuk lumat sebelum ditampal pada kulit yang gatal atau luka yang lambat sembuh.

Kegunaan
Ekstrak daun dan kulit pokoknya membunuh cacing parasit. Asid hidrosianik boleh membunuh manusia dan haiwan. Tanin mengecutkan tisu dan protin pada kulit dan lendir.

Kegunaan lain
Biji
(isi), Pokok (kulit) dan Daun : Dihancurkan dan disapu pada bahagian dalam dan luar ikan supaya ikan tidak busuk. Minyak diekstrak daripada biji (yang telah dinyahkan racunnya) untuk dimasak. Penyediaan yang kurang sempurna menyebabkan si pemakan cirit-birit. Antara cara untuk menawar racun di dalam bijinya adalah dengan merebus biji, direndam dalam air dan dikambus dengan abu atau dalam pasir di tepi pantai. Biji yang tidak disediakan denganbaik boleh membawa maut kepada orang yang memakan isi biji kepayang.
Isi biji, kulit pokok atau daun yang telah dihancurkan digunakan untuk menuba ikan dan udang. Daunnya untuk membungkus daging supaya tidak cepat busuk. Daunnya yang tua dijadikan lauk (pahit) melalui kaedah yang tertentu untuk mengenyahkan racun. Daun muda pula dijadikan ramuan racun sumpit. Daun dan dan biji kepayang boleh dijadikan makanan setelah segala racunnya dikeluarkan. Daun muda dan buah muda lebih beracun daripada buah masak atau daun matang. Oleh itu, buah yang dipetik sebelum cukup masak lebih berbahaya daripada biji yang diambil daripada buah masak atau yang gugur daripada pokok induk.